Kupu-kupumu masih ada.
Cangkangmu tak bernoda.
Kamu masih ada.
Semangatmu jangan lupa dibawa.
Tolong! Jangan terlalu mengurai resah.
20, masihkah berbaik hati bersamanya hingga hijrah?
Semoga kamu hangat dengan do’a .
Sekarang tugas kita hanya merayu Tuhan.
– Yogyakarta, 22 Juli 2016-
Kelanjutan…
Kupu-kupumu masih ada.
Cangkangmu tak bernoda.
Kamu sudah ada.
Semangatmu kau tinggal.
Tolong! Jangan biarkan aku mengurai sedih dan gundah.
Aku takut tak kuat menahan rindu. Aku sendu.
Ternyata 20 rasakan sepi. Aral. Tak berbaik hati bersamanya hingga aku pulang berpindah.
Bersama 7 hentikan janji cendramata.
Tak apa, akan kulunasi pada sang belahan hati.
Kamu mendahului nyata, tunggu kami yang fana dalam maya.
Semoga kamu hangat dengan do’a.
Ku rasa, tugas kita tak akan pernah usai merayu Tuhan.
Entah apa aku akan siap merindu.
Kepadamu “Anak Cina”.
-Yogyakarta, 27 Juli 2016-